Memberitahu Dengan Halus - Joko pergi berlibur dan meminta Ari menjaga rumahnya. Sekitar seminggu kemudian, Joko menelepon rumah dan bertanya, "Bagaimana kucingku?"
Ari ragu dan dengan sedih memberitahu Joko bahwa kucingnya mati.
"Apa?! Kamu seharusnya jangan memberitahuku dengan cara seperti itu! Kamu harus memberitahuku dengan lebih halus dan pelan-pelan.
Saat aku telepon, harusnya kamu bilang bahwa kucingku ada di atap. Lalu saat aku menelepon lagi, harusnya kamu bilang bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk menurunkannya.
Ketiga kalinya aku telepon, harusnya kamu bilang bahwa kamu sudah mencoba menurunkannya, tapi ia jatuh dan mati," jelas Joko.
Ari minta maaf dan melanjutkan hari-harinya.
Sekitar seminggu kemudian, Joko menelepon lagi dan bertanya, "Bagaimana keadaan nenekku?"
Setelah terdiam agak lama, Ari kemudian menjawab, "Hmm ..., dia ada di atap ...."
Ari ragu dan dengan sedih memberitahu Joko bahwa kucingnya mati.
"Apa?! Kamu seharusnya jangan memberitahuku dengan cara seperti itu! Kamu harus memberitahuku dengan lebih halus dan pelan-pelan.
Saat aku telepon, harusnya kamu bilang bahwa kucingku ada di atap. Lalu saat aku menelepon lagi, harusnya kamu bilang bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk menurunkannya.
Ketiga kalinya aku telepon, harusnya kamu bilang bahwa kamu sudah mencoba menurunkannya, tapi ia jatuh dan mati," jelas Joko.
Ari minta maaf dan melanjutkan hari-harinya.
Sekitar seminggu kemudian, Joko menelepon lagi dan bertanya, "Bagaimana keadaan nenekku?"
Setelah terdiam agak lama, Ari kemudian menjawab, "Hmm ..., dia ada di atap ...."
Title : Memberitahu Dengan Halus ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2009/09/memberitahu-dengan-halus_10.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Memberitahu Dengan Halus ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.