Arema IPL Konsen Lini Depan -
Secara kinerja sebenarnya para penyerang atau gelandang serang Arema IPL cukup mumpuni. Masalahnya stok pemain di sektor ini sangat terbatas, sehingga Dejan tidak mempunyai banyak opsi untuk melakukan rotasi. Hanya ada empat pemain Arema yang mendominasi lini depan.
Sepanjang musim, Dejan relatif tergantung pada empat pemain yakni Andrew Barisic, Ahmad Amiruddin, TA Musafri dan Putut Waringin Jati. Selain pemain itu tidak ada legiun yang siap menjadi serep, sehingga Dejan sedikit kerepotan jika salah satu di antaranya cedera atau terkena skorsing kartu.
“Dejan melihat lini depan penting untuk mendapatkan perhatian utama karena stoknya sangat sedikit. Bermain di tiga kompetisi musim lalu, hanya beberapa pemain saja yang bermain stabil. Sedangkan pemain cadangan belum sesuai harapan,” ucap Manajer Arema IPL Risky Dahlan.
Dirinya mengakui kini pihaknya tengah mencari pemain berposisi menyerang yang sesuai karakter Arema. Salah satu bidikan adalah Muhammad Ridhuan, pemain yang musim lalu bertarung untuk Arema FC versi Indonesian Super League (ISL). Ridhuan berposisi sama dengan Putut Waringin Jati sebagai gelandang serang kanan.
Ridhuan, asal Singapura, sejatinya pernah memperkuat Arema IPL pada awal musim saat dilatih Milomir Seslija. Namun dia memilih hengkang ke Arema ISL setelah terjadi perpecahan klub. Selama membela Arema IPL di Stadion Gajayana dalam dua pertandingan awal, penampilannya sempat menurun drastis.
“Ridhuan pemain berkualitas dan kami akan senang jika dia mau bergabung. Namun itu masih rencana karena semua tergantung pemain sendiri,” ujar Risky yang mengakui Ridhuan kini diminati sejumlah klub ISL. Sementara untuk nama-nama lain, manajemen Arema belum mempunyai pandangan.
Kendati begitu Arema IPL terus memantau perkembangan tim nasional (timnas) asuhan Nil Maizar untuk melihat pemain yang potensial direkrut. Rencananya penambahan kekuatan untuk musim depan dimulai November nanti, atau setelah persiapan pra musim dimulai.
Sementara itu, keinginan Arema IPL menyeberang ke kompetisi ISL membentur tembok tebal. Sebab operator kompetisi ISL PT Liga Indonesia (LI) tidak akan memberikan izin untuk Arema IPL ke masuk ke ISL dengan alasan tidak sah. PT LI baru menerima Arema IPL jika ada merger dengan Arema ISL.
CEO PT LI Joko Driyono mengungkap, Arema IPL tidak mempunyai keabsahan karena yang diakui ISL hanyalah Arema yang berkandang di Stadion Kanjuruhan. “Tidak mungkin Arema IPL ke kompetisi ISL, kecuali jika memang ada rekonsiliasi atau penyatuan. Menurut kami Arema IPL tidak sah,” kata Joko melalui pesan pendek.
Baik Arema IPL maupun Arema ISL menjadi 'anak emas' bagi kompetisinya masing-masing. Walau pada 2011 silam PSSI telah memutuskan Arema IPL sebagai Arema yang sah, namun PT LI mempunyai pandangan lain. Bagi mereka Arema ISL-lah yang lebih valid untuk berlaga di bawah kompetisi resmi PSSI.
Sedangkan untuk rekonsiliasi sendiri sangat sulit karena Arema ISL kini tengah menggagas merger dengan Pelita Jaya. PT LI sendiri jauh hari sudah menyatakan dukungan jika Arema dan Pelita menjadi satu tim.
uhuk="http://img.okeinfo.net/content/2012/10/10/49/702161/QsQiTFrERF.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
MALANG - Arema FC versi Indonesian Premier League (IPL) konsentrasi pada penambahan posisi lini depan musim depan. Pelatih Dejan Antonic mengisyaratkan bakal menambah pemain bertipikal ofensif yang menjadi salah satu kelemahan Singo Edan musim lalu.Secara kinerja sebenarnya para penyerang atau gelandang serang Arema IPL cukup mumpuni. Masalahnya stok pemain di sektor ini sangat terbatas, sehingga Dejan tidak mempunyai banyak opsi untuk melakukan rotasi. Hanya ada empat pemain Arema yang mendominasi lini depan.
Sepanjang musim, Dejan relatif tergantung pada empat pemain yakni Andrew Barisic, Ahmad Amiruddin, TA Musafri dan Putut Waringin Jati. Selain pemain itu tidak ada legiun yang siap menjadi serep, sehingga Dejan sedikit kerepotan jika salah satu di antaranya cedera atau terkena skorsing kartu.
“Dejan melihat lini depan penting untuk mendapatkan perhatian utama karena stoknya sangat sedikit. Bermain di tiga kompetisi musim lalu, hanya beberapa pemain saja yang bermain stabil. Sedangkan pemain cadangan belum sesuai harapan,” ucap Manajer Arema IPL Risky Dahlan.
Dirinya mengakui kini pihaknya tengah mencari pemain berposisi menyerang yang sesuai karakter Arema. Salah satu bidikan adalah Muhammad Ridhuan, pemain yang musim lalu bertarung untuk Arema FC versi Indonesian Super League (ISL). Ridhuan berposisi sama dengan Putut Waringin Jati sebagai gelandang serang kanan.
Ridhuan, asal Singapura, sejatinya pernah memperkuat Arema IPL pada awal musim saat dilatih Milomir Seslija. Namun dia memilih hengkang ke Arema ISL setelah terjadi perpecahan klub. Selama membela Arema IPL di Stadion Gajayana dalam dua pertandingan awal, penampilannya sempat menurun drastis.
“Ridhuan pemain berkualitas dan kami akan senang jika dia mau bergabung. Namun itu masih rencana karena semua tergantung pemain sendiri,” ujar Risky yang mengakui Ridhuan kini diminati sejumlah klub ISL. Sementara untuk nama-nama lain, manajemen Arema belum mempunyai pandangan.
Kendati begitu Arema IPL terus memantau perkembangan tim nasional (timnas) asuhan Nil Maizar untuk melihat pemain yang potensial direkrut. Rencananya penambahan kekuatan untuk musim depan dimulai November nanti, atau setelah persiapan pra musim dimulai.
Sementara itu, keinginan Arema IPL menyeberang ke kompetisi ISL membentur tembok tebal. Sebab operator kompetisi ISL PT Liga Indonesia (LI) tidak akan memberikan izin untuk Arema IPL ke masuk ke ISL dengan alasan tidak sah. PT LI baru menerima Arema IPL jika ada merger dengan Arema ISL.
CEO PT LI Joko Driyono mengungkap, Arema IPL tidak mempunyai keabsahan karena yang diakui ISL hanyalah Arema yang berkandang di Stadion Kanjuruhan. “Tidak mungkin Arema IPL ke kompetisi ISL, kecuali jika memang ada rekonsiliasi atau penyatuan. Menurut kami Arema IPL tidak sah,” kata Joko melalui pesan pendek.
Baik Arema IPL maupun Arema ISL menjadi 'anak emas' bagi kompetisinya masing-masing. Walau pada 2011 silam PSSI telah memutuskan Arema IPL sebagai Arema yang sah, namun PT LI mempunyai pandangan lain. Bagi mereka Arema ISL-lah yang lebih valid untuk berlaga di bawah kompetisi resmi PSSI.
Sedangkan untuk rekonsiliasi sendiri sangat sulit karena Arema ISL kini tengah menggagas merger dengan Pelita Jaya. PT LI sendiri jauh hari sudah menyatakan dukungan jika Arema dan Pelita menjadi satu tim.
Title : Arema IPL Konsen Lini Depan ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2012/10/arema-ipl-konsen-lini-depan_12.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Arema IPL Konsen Lini Depan ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.