Tragedi Pasca Kampanye di Nias : Pendukung no.5 Tewas Dibunuh Pendukung No.4 - Gunungsitoli (SIB)
Seorang warga Dusun II Desa Teluk Belukar Kecamatan Gunungsitoli Utara, Talisokhi Mendrofa (54), salah seorang pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor 5 (Binahati B Baeha & Temazaro Harefa), Sabtu (25/2) sekira pukul 10.30 WIB tewas dibunuh tetangganya sendiri HM (54) yang mengaku pendukung calon Bupati No.4 (Agus Herdian Mendrofa & Drs Bastian Zebua) akibat saling ejek terhadap figur calon dukungan masing-masing.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Nias AKBP Untung Sudarto, menyatakan pihaknya bersama Kasat Serse AKP Butar-butar SH langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP), dimana peristiwa itu terjadi ketika kedua warga itu bertemu di depan rumah korban dan saling ejek figur calon bupati masing-masing dengan nada negatif dan saling memojokkan.
“Peristiwa itu saya kira hanya bermotifkan masalah pribadi. Saya kira tak perlu dibesar-besarkan soal perselisihan dukungan dalam Pilkadanya, dan kita imbau segenap masyarakat di Nias jangan mudah terpancing emosi terhadap hal-hal yang berkaitan dukungan atau pilihan calon dalam Pilkada ini,” ungkap Kapolres Nias AKBP Untung Sudarto kepada SIB melalui pesawat HP-nya, Sabtu (25/2) malam.
Dia mengutarakan hal itu ketika dikonfirmasi ulang soal terjadinya tragedi pasca kampanye di Nias, sehari setelah kampanye Pilkada berakhir Jumat (24/2). Kasat Reskrim AKP B Butar-butar SH kepada pers menjelaskan, korban Talisokhi Mendrofa yang kebetulan memakai kaus bergambar pasangan Binahati & Temazaro pagi itu diolok-oloki tersangka HM dengan mengatakan hal-hal yang negatif tentang figur calon Nomor 5 sembari menyebut-nyebut kata ‘penjara’.
Lalu, korban sebagai pendukung ‘Nomor 5’ menangkis ejekan dan tudingan itu dengan menyatakan calon Nomor 5 justru telah berbuat banyak dalam pembangunan Nias selama ini, sementara calon No 4 disebutkan korban hanya tahu ‘main Volley’ sebagaimana dipopulerkan banyak orang di daerah itu. Namun tersangka yang mengaku pendukung calon Nomor 4 merasa tak senang atas sebutan korban sehingga langsung menghujamkan sebilah pisau ke tubuh korban.
Korban (Taliskohi Mendrofa) tewas dengan luka tusukan satu liang pada bawah ketiak kanan. Tersangka langsung dibekuk pada pukul 16.00 WIB dan ditahan di sel Mapolres Nias. Keduanya berkelahi yang diawali saling ejek terhadap calon dukungan masing-masing. Korban adalah pendukung calon Nomor 5 dan tersangka adalah pendukung calon Nomor 4,” ujar Kasat Reskrim Porles Nias AKP B Butar-butar SH kepada pers di gunungsitoli, Sabtu petang pukul 18.30 WIB (25/2).
Menanggapi hal ini, Ketua LSM LP-KRAN Yuliman Zalukhu SH menyatakan para warga sebagai calon pemilih untuk kelima pasang calon Bupati & Wakil Bupati Nias periode 2006-2011 ini hendaknya mampu menahan diri terhadap hal-hal atau gerakan antar pendukung bakal calon, apalagi warga yang justru berada dalam satu desa plus malah bersaudara, tapi memiliki pilihan berbeda.
“Kita harus sadar, banyak orang yang berupaya saling mempengaruhi atau saling menghasut untuk tujuan mendukung calon tertentu. Tapi kita seharusnya sadar, bahwa siapapun calon dukungan kita adalah sesama warga Nias yang yang perlu saling menahan diri. Persaingan elit politik di kalangan kandidat Balon jangan sampai menjadi sumber perseteruan kita sesama warga,” katanya berharap sembari mengimbau warga Nias jangan terpancing emosi dalam perbedaan pilihan dan aspirasi pada Pilkada Nias 2006 ini. (LZ/A14/e)
Sumber: Harian SIB Online, 26 Februari 2007.
Seorang warga Dusun II Desa Teluk Belukar Kecamatan Gunungsitoli Utara, Talisokhi Mendrofa (54), salah seorang pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor 5 (Binahati B Baeha & Temazaro Harefa), Sabtu (25/2) sekira pukul 10.30 WIB tewas dibunuh tetangganya sendiri HM (54) yang mengaku pendukung calon Bupati No.4 (Agus Herdian Mendrofa & Drs Bastian Zebua) akibat saling ejek terhadap figur calon dukungan masing-masing.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Nias AKBP Untung Sudarto, menyatakan pihaknya bersama Kasat Serse AKP Butar-butar SH langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP), dimana peristiwa itu terjadi ketika kedua warga itu bertemu di depan rumah korban dan saling ejek figur calon bupati masing-masing dengan nada negatif dan saling memojokkan.
“Peristiwa itu saya kira hanya bermotifkan masalah pribadi. Saya kira tak perlu dibesar-besarkan soal perselisihan dukungan dalam Pilkadanya, dan kita imbau segenap masyarakat di Nias jangan mudah terpancing emosi terhadap hal-hal yang berkaitan dukungan atau pilihan calon dalam Pilkada ini,” ungkap Kapolres Nias AKBP Untung Sudarto kepada SIB melalui pesawat HP-nya, Sabtu (25/2) malam.
Dia mengutarakan hal itu ketika dikonfirmasi ulang soal terjadinya tragedi pasca kampanye di Nias, sehari setelah kampanye Pilkada berakhir Jumat (24/2). Kasat Reskrim AKP B Butar-butar SH kepada pers menjelaskan, korban Talisokhi Mendrofa yang kebetulan memakai kaus bergambar pasangan Binahati & Temazaro pagi itu diolok-oloki tersangka HM dengan mengatakan hal-hal yang negatif tentang figur calon Nomor 5 sembari menyebut-nyebut kata ‘penjara’.
Lalu, korban sebagai pendukung ‘Nomor 5’ menangkis ejekan dan tudingan itu dengan menyatakan calon Nomor 5 justru telah berbuat banyak dalam pembangunan Nias selama ini, sementara calon No 4 disebutkan korban hanya tahu ‘main Volley’ sebagaimana dipopulerkan banyak orang di daerah itu. Namun tersangka yang mengaku pendukung calon Nomor 4 merasa tak senang atas sebutan korban sehingga langsung menghujamkan sebilah pisau ke tubuh korban.
Korban (Taliskohi Mendrofa) tewas dengan luka tusukan satu liang pada bawah ketiak kanan. Tersangka langsung dibekuk pada pukul 16.00 WIB dan ditahan di sel Mapolres Nias. Keduanya berkelahi yang diawali saling ejek terhadap calon dukungan masing-masing. Korban adalah pendukung calon Nomor 5 dan tersangka adalah pendukung calon Nomor 4,” ujar Kasat Reskrim Porles Nias AKP B Butar-butar SH kepada pers di gunungsitoli, Sabtu petang pukul 18.30 WIB (25/2).
Menanggapi hal ini, Ketua LSM LP-KRAN Yuliman Zalukhu SH menyatakan para warga sebagai calon pemilih untuk kelima pasang calon Bupati & Wakil Bupati Nias periode 2006-2011 ini hendaknya mampu menahan diri terhadap hal-hal atau gerakan antar pendukung bakal calon, apalagi warga yang justru berada dalam satu desa plus malah bersaudara, tapi memiliki pilihan berbeda.
“Kita harus sadar, banyak orang yang berupaya saling mempengaruhi atau saling menghasut untuk tujuan mendukung calon tertentu. Tapi kita seharusnya sadar, bahwa siapapun calon dukungan kita adalah sesama warga Nias yang yang perlu saling menahan diri. Persaingan elit politik di kalangan kandidat Balon jangan sampai menjadi sumber perseteruan kita sesama warga,” katanya berharap sembari mengimbau warga Nias jangan terpancing emosi dalam perbedaan pilihan dan aspirasi pada Pilkada Nias 2006 ini. (LZ/A14/e)
Sumber: Harian SIB Online, 26 Februari 2007.
Title : Tragedi Pasca Kampanye di Nias : Pendukung no.5 Tewas Dibunuh Pendukung No.4 ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2006/02/tragedi-pasca-kampanye-di-nias_27.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Tragedi Pasca Kampanye di Nias : Pendukung no.5 Tewas Dibunuh Pendukung No.4 ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.