Kapal Kargo Rezeki Bersama Karam di Perairan Pulau Pini Nisel -
Sibolga, (Analisa)
KM Kargo Rezeki Bersama GT 102 dengan nomor 254/PPi yang mengalami kebocoran pada buritan dan lambung, akibatnya kapal karam di sekitar perairan Pulau Pini Nias Selatan (Nisel).
Kapal yang dinahkodai Suratman itu, memuat barang berupa pasir batu(sirtu) dengan menggunakan karung seberat 193 ton yang akan dibawanya ke Pulau Telo Nisel, bersama 11 orang Anak Buah Kapal (ABK) dan diduga membawa penumpang ilegal sebanyak 7 orang.
Hal ini dikatakan Kaadpel Sibolga Friet Agamsyah melalui Kasat Kamtibpel Nurpii kepada Analisa di ruangan kerjanya, Selasa (8/8).
Ia mengatakan, kapal berangkat dari pelabuhan Sibolga, Minggu (6/8) lalu dan mengalami kebocoran, Senin (7/8) pukul 16.00 WIB, hingga mengalami karam sekitar pukul 18.15 WIB dengan posisi 0014. 300 LU dan 9815. 400 BT kedalaman laut sekitar 120 meter.
"Masalah ditemukannya penumpang pada saat pengevakuasian, pihak Adpel Sibolga pada saat kapal hendak berangkat sudah mengeceknya, hingga ke ruang mesin, namun tidak menemukan penumpang lain, dari data kami hanya terdaftar 12 awak kapal," terangnya.
Di tengah lautan, kapal yang mengalami kebocoran itu juga disertai badai dengan gelombang air sekitar 3 meter, sementara cuaca dalam keadaan kabut.
Sementara itu, Palaksa Lanal Sibolga Mayor (P) Denny Bayu kepada Analisa mengatakan, pihaknya ketika melakukan evakuasi kapal juga dibantu pihak Kakan Pel Pulau Telo Nisel serta KM Citra Indah, KM Kabut Jaya, KM Bone yang berasal dari Pulau Telo.
"Pada proses pengevakuasian korban, kami menyelamatkan 10 orang ABK dan nahkodanya serta 7 orang penumpang kapal yang diduga keberadaannya ilegal,"ungkap Denny.
Namun, dari penuturan awak kapal yang diselamatkan masih ada 2 orang ABK yang belum ditemukan, di antaranya Idham sebagai mualim dan Herman Sisman sebagai oilman mesin kapal. Dalam hal ini, pihaknya masih melakukan pengevakuasian korban.
Awak kapal yang diselamatkan di antaranya, Suratman (nahkoda), Falalihi Gowasa, Yogi Syahputra, Izhar, Irwanto, Irwan Syahputra, Aswat Panjaitan, Ishak, Elhan, Sakban (ABK) dan penumpang yang diselamatkan Amhil MH, Fujiano Polem, Riko, Iro Imantan, Rugisi, Yulina, Verianus Duha.
Sementara pihak Ekspedisi keberangkatan kapal Samudra Nauli di Jalan Horas Sibolga yang ditemui Analisa, terkesan menutupi peristiwa tenggelamnya kapal itu dan pihaknya tidak mempertanggungjawabkan atas ada penumpang kapal yang berstatus ilegal itu. (yan)
Sumber: Analisa Online, 10 Agustus 2006
KM Kargo Rezeki Bersama GT 102 dengan nomor 254/PPi yang mengalami kebocoran pada buritan dan lambung, akibatnya kapal karam di sekitar perairan Pulau Pini Nias Selatan (Nisel).
Kapal yang dinahkodai Suratman itu, memuat barang berupa pasir batu(sirtu) dengan menggunakan karung seberat 193 ton yang akan dibawanya ke Pulau Telo Nisel, bersama 11 orang Anak Buah Kapal (ABK) dan diduga membawa penumpang ilegal sebanyak 7 orang.
Hal ini dikatakan Kaadpel Sibolga Friet Agamsyah melalui Kasat Kamtibpel Nurpii kepada Analisa di ruangan kerjanya, Selasa (8/8).
Ia mengatakan, kapal berangkat dari pelabuhan Sibolga, Minggu (6/8) lalu dan mengalami kebocoran, Senin (7/8) pukul 16.00 WIB, hingga mengalami karam sekitar pukul 18.15 WIB dengan posisi 0014. 300 LU dan 9815. 400 BT kedalaman laut sekitar 120 meter.
"Masalah ditemukannya penumpang pada saat pengevakuasian, pihak Adpel Sibolga pada saat kapal hendak berangkat sudah mengeceknya, hingga ke ruang mesin, namun tidak menemukan penumpang lain, dari data kami hanya terdaftar 12 awak kapal," terangnya.
Di tengah lautan, kapal yang mengalami kebocoran itu juga disertai badai dengan gelombang air sekitar 3 meter, sementara cuaca dalam keadaan kabut.
Sementara itu, Palaksa Lanal Sibolga Mayor (P) Denny Bayu kepada Analisa mengatakan, pihaknya ketika melakukan evakuasi kapal juga dibantu pihak Kakan Pel Pulau Telo Nisel serta KM Citra Indah, KM Kabut Jaya, KM Bone yang berasal dari Pulau Telo.
"Pada proses pengevakuasian korban, kami menyelamatkan 10 orang ABK dan nahkodanya serta 7 orang penumpang kapal yang diduga keberadaannya ilegal,"ungkap Denny.
Namun, dari penuturan awak kapal yang diselamatkan masih ada 2 orang ABK yang belum ditemukan, di antaranya Idham sebagai mualim dan Herman Sisman sebagai oilman mesin kapal. Dalam hal ini, pihaknya masih melakukan pengevakuasian korban.
Awak kapal yang diselamatkan di antaranya, Suratman (nahkoda), Falalihi Gowasa, Yogi Syahputra, Izhar, Irwanto, Irwan Syahputra, Aswat Panjaitan, Ishak, Elhan, Sakban (ABK) dan penumpang yang diselamatkan Amhil MH, Fujiano Polem, Riko, Iro Imantan, Rugisi, Yulina, Verianus Duha.
Sementara pihak Ekspedisi keberangkatan kapal Samudra Nauli di Jalan Horas Sibolga yang ditemui Analisa, terkesan menutupi peristiwa tenggelamnya kapal itu dan pihaknya tidak mempertanggungjawabkan atas ada penumpang kapal yang berstatus ilegal itu. (yan)
Sumber: Analisa Online, 10 Agustus 2006
Title : Kapal Kargo Rezeki Bersama Karam di Perairan Pulau Pini Nisel ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2006/08/kapal-kargo-rezeki-bersama-karam-di_9.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Kapal Kargo Rezeki Bersama Karam di Perairan Pulau Pini Nisel ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.