Ditiduri Paksa, Hamil, Bayi Wulan Direbut Sang Dai

Diposkan oleh Unknown on Wednesday, September 15, 2010

Ditiduri Paksa, Hamil, Bayi Wulan Direbut Sang Dai -

Surabaya - Wulan, bukan nama sebenarnya, yang mengaku kerap ditiduri secara paksa oleh HM SK, seorang dai akhirnya mengandung. Wulan pun terpukul, tapi beda dengan HM SK. Dai yang pernah mengisi acara stasiun televisi lokal di Surabaya itu justru gembira.

"Mungkin dengan saya hamil, saya mau dinikahi tapi saya tetap menolak," kata Wulan saat dihubungi detiksurabaya.com, Rabu (15/9/2010)

Bahkan Wulan sekali lagi akan melaporkan kasus itu ke polisi dan orang tuanya. Tetapi lagi-lagi Wulan mengurungkan niatnya. Wanita lulusan Universitas Airlangga itu tak tega saat HM SK memohon ampun padanya sambil bersimpuh mencium lututnya. Dai yang menduda itu meminta Wulan untuk tidak melaporkannya ke polisi.

Wulan pun mengaku jika sang dai memaksa agar menggugurkan kandungannya. Tetapi, meski sudah 4 kali ke dukun, kandungan tersebut tak gugur juga. Akhirnya
HM SK membawa Wulan ke Pasuruan untuk melalukan pernikahan secara siri. Wulan mau saja karena HM SK menjanjikan bahwa pernikahan siri itu hanya rekayasa belaka sebagai syarat untuk kehamilan.

"Tetapi setelah menikah, dia malah mengaku-aku bahwa saya telah dinikahinya secara sah," tambah Wulan.

Yang terjadi selanjutnya adalah bukannya perlakuan lembut sebagai istri yang diterima. Sebaliknya, tendangan, pukulan dan cacian hampir setiap hari diterima
Wulan. Wulan pun hampir tidak dipedulikan lagi. Wulan sendiri hanya bisa menerima perlakuan itu dengan pasrah demi kelangsungan hidup janin yang dikandungnya.

Setelah itu, HM SK akhirnya memboyong Wulan ke tempat kos yang baru di kawasan Tanah Merah. Di tempat baru itu, perlakuan yang diterima Wulan tak ada bedanya dengan perlakuan di tempat lama, Manyar Sabrangan. Hingga pada akhir 2008, Wulan melahirkan bayi yang telah dikandungnya selama 9 bulan.

"Karena sudah tak dipedulikan lagi, begitu ada tanda-tanda mau melahirkan, saya berangkat sendiri naik motor ke bidan terdekat. Bidannya sempat heran," tandas Wulan.

Sebulan seusai melahirkan, Wulan menagih janji HM SK. Sebab kata Wulan, dirinya akan dibebaskan setelah melahirkan. HM SK pun mengizinkan Wulan keluar
dari Surabaya untuk mencari pengalaman baru dengan syarat bayinya tidak dibawa. Wulan pun setuju dan menyerahkan bayi laki-laki yang bernama Alqof itu untuk dititipkan ke Munir, adik kandung HM SK.

"Rencananya saya hendak ke Jakarta untuk mencari kerja. Kebetulan ada informasi lowongan kerja di sana," kata Wulan.

Dan sebelum ke Jakarta, Wulan memulihkan diri sekaligus melepas kangen di kampung halamannya, Ponorogo. Selain itu Wulan juga ingin memperpanjang KTP nya yang masa berlakunya sudah habis. Namun lamanya proses perpanjangan KTP membuat Wulan kehilangan kesempatan bekerja di Jakarta.

"Akhirnya saya melamar kerja di Bandung, dan diterima," tambah Wulan.

Sebulan setelah bekerja, Wulan pulang ke Surabaya dengan maksud mengambil anaknya. Tetapi dia terkejut, karena buah hatinya sudah di tangan HM SK. HM SK menolak menyerahkan bayi itu kecuali Wulan mau dinikahi. Tentu saja perempuan berjilbab tersebut menolak. Gagal sudah Wulan bertemu dengan anaknya. Namun pada bulan Ramadan 2010 kemarin akhirnya dia bisa bertemu dengan anaknya.

Tetapi pertemuan itu memerlukan pengorbanan. Wulan kerap dianiaya bahkan hendak ditiduri lagi demi bertemu dengan anaknya. Suatu hari HM SK membawa Alqof ke hadapan Wulan. Wulan yang melihat itu begitu gembira. Tetapi buru-buru dia membawa balita itu ke rumah sakit karena mempunyai masalah dengan pernapasannya.

"Saya bermaksud membawa anak saya ke Bandung. Tetapi dihalangi. Daripada anak saya menjadi korban karena diperebutkan, akhirnya saya mengalah," tutur perempuan
asli Ponorogo tersebut.

Ternyata gangguan HM SK terhadap Wulan belum berhenti. Suatu ketika Wulan menerima pesan singkat atau SMS dari seorang wanita yang mengaku sebagai istri HM SK. Isi SMS tersebut sungguh menyakitkan hati dengan kata-kata jorok dan tidak pantas yang intinya mengatakan bahwa Wulan adalah perempuan kotor.

"SMS itu ratusan jumlahnya. Isinya memutarbalikkan fakta sebenarnya," ujar Wulan.

Meski selama ini sudah disakiti, tetapi Wulan belum mau melaporkan kasus tersebut ke polisi. Perempuan yang sekarang tinggal di Bandung ini masih yakin jika kasus ini masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Yang dilakukan Wulan hanyalah berkonsultasi dengan polisi. Wulan sendiri sudah mendatangi Polrestabes Surabaya. Petugas unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) menganjurkan agar Wulan mendatangi Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Polda Jatim.

"Saya hanya ingin anak saya kembali," tandas Wulan berharap.

Wulan mengenal HM SK tahun 2007 lalu saat dia sedang menempuh studi di Universitas Airlangga (Unair). Mereka berkenalan di kos Wulan di kawasan Mulyorejo. Hubungan mereka bertambah akrab setelah Wulan mendampingi HM SK siaran acara religi di sebuah stasiun radio.

HM SK saat itu dikenal sebagai qori' dan penyiar radio. Keduanya pun sering berhubungan untuk urusan acara keagamaan. Namun tiba-tiba HM SK berniat memperistrinya. Dan diapun menolak. Ternyata HM SK tetap ngotot mengejarnya hingga akhirnya membuat Wulan menderita.
Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya

Posts related to Ditiduri Paksa, Hamil, Bayi Wulan Direbut Sang Dai:

0 komentar | add komentar

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.