Perjalanan Shoya Tomizawa, dari 1990-2010

Diposkan oleh Unknown on Thursday, September 9, 2010

Perjalanan Shoya Tomizawa, dari 1990-2010 -

- Awan duka cita menyelimuti langit Sirkuit Misano, San Marino, akhir pekan lalu. Dalam balapan Moto2, Minggu (5/9/10), terjadi kecelakaan maut, yang merenggut nyawa pebalap Jepang Shoya Tomizawa. Ketika jatuh, dia dilindas oleh dua motor (Alex de Angelis dan Scott Redding) yang persis berada di belakangnya.


Meskipun sudah mendapat pertolongan, kematian tetap menghampiri pebalap berusia 19 tahun ini. Hanya berselang lebih dari 10 menit berada di rumah sakit, Tomizawa meregang nyawa. Cedera parah pada kepala, dada dan perut, membuat dia harus mengakhiri perjalanannya di dunia fana ini.

Berita tersebut menjadi sebuah pukulan telak bagi dunia otomotif, khususnya balap motor. Sebab, Tomizawa merupakan salah satu bintang masa depan adu kecepatan "kuda besi" ini, mengingat reputasinya yang mulai menanjak.

Tomizawa mencatatkan dirinya sebagai pebalap yang pertama kali memenangi kelas Moto2, ketika menjuarai seri pembuka 2010 di Qatar, 11 April lalu. Dia masuk sejarah tersebut, karena kelas Moto2 untuk pertama kalinya dipertandingkan pada tahun ini, menggantikan kelas 250cc.

Sampai dengan balapan di Misano, sebelum kematiannya, Tomizawa sudah tampil di 11 seri dengan mencatat satu kemenangan. Dia berada di peringkat 7 klasemen sementara, dengan raihan 82 poin.

Sebelum tampil di Moto2, nama Tomizawa nyaris tak terdengar. Ini karena bakatnya tertutup oleh mesin motor tunggangannya yang tidak kompetitif pada penampilan perdananya secara penuh di kelas 250cc musim 2009. Waktu itu, dia hanya berada di posisi 17 klasemen akhir, dengan prestasi terbaik sepanjang satu musim itu adalah finis di urutan 10.

Namun saat kelas 250cc dihapus dan diganti kategori Moto2, nama pemilik nomor 48 tersebut langsung melejit. Pada seri perdana di Qatar, Tomizawa naik podium nomor satu, meskipun dia start dari urutan sembilan. Setelah itu, dia menempati pole position dan naik podium pada seri kedua di Jerez.

Tomizawa--yang mulai seri ketiga sudah lengser dari puncak klasemen karena digeser Toni Elias--masih berada di peringkat dua sampai dengan seri ketujuh. Tapi setelah itu, posisinya terus melorot dan "terdampar" di urutan 7. Dalam usahanya untuk merangkak naik lagi, Tomizawa akhirnya harus membayar dengan nyawa karena kecelakaan di Misano pada lap ke-12.

Tomizawa lahir di Chiba, Jepang, pada 10 Desember 1990 dan mulai ikut dan gemar balapan sejak usia 3 tahun. Pada tahun 2006, dia menjadi runner-up untuk All-Japan kelas 125cc dan prestasi serupa terjadi lagi di kelas 250cc pada musim 2008.

Dia melakukan debutnya di kelas 125cc pada tahun 2006 di Sirkuit Motegi, Italia. Waktu itu, dia tampil dengan menggunakan fasilitas wild-card. Tomizawa untuk pertama kalinya berhasil mencapai finis dalam sebuah seri balapan pada event 2007, di mana dia finis di urutan 22.

Setelah itu, performanya terus membaik. Pada balapan ketiga dan terakhir dengan fasilitas wild-card pada kelas 250cc di Motegi tahun 2008, Tomizawa berhasil mencapai urutan 14, yang membuat tim Technomag CIP (menggunakan mesin Honda) tertarik menggaetnya untuk musim 2009--bahkan beberapa jam sebelum kecelakaan yang merenggut nyawanya, Tomizawa telah menandatangani perpanjangan kontrak untuk 2011.

Namun, semua impian CIP bersama Tomizawa harus pupus. Sang pebalap harus lebih cepat "meninggalkan dunia" akibat kecelakaan di Misano tersebut. Ini pula yang membuat wakil presiden Honda Racing Corporation, Shuhei Nakamoto, merasa sedih dan mengaku kehilangan bintang masa depan.

"Kami sudah kehilangan seorang pebalap muda dan sangat berbakat. Shoya punya semangat juang yang tinggi, kami semua sangat merindukannya," ujar Nakamoto.

Kematian Tomizawa, merupakan yang pertama di arena balap motor sejak kisah tragis Daijiro Kato di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada tahun 2003. Seperti kebanyakan orang Jepang, Tomizawa membalap dengan nomor 74 di pundaknya, sebagai penghormatan terhadap Kato.KOMPAS.com

Posts related to Perjalanan Shoya Tomizawa, dari 1990-2010:

0 komentar | add komentar

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.