JAKARTA, Kebijakan grasi yang diberikan Presiden SBY kepada mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Syaukani HR, selama tiga tahun hingga akhirnya bebas, dengan dalih kemanusiaan disetujui Adnan Buyung Nasution. Namun Adnan mewaspadai jangan sampai Syaukani menipu dengan berpura-pura sakit.
Pengacara kondang, yang pernah menjabat Wantimpres mengatakan, grasi pantas diberikan kepada Syaukani. Tapi, itu bila melihat kondisi yang mendera mantan Bupati Kukar tersebut, dan didasarkan asas Pancasila.
"Kondisi seorang terhukum seperti itu, saya kira di negara Republik Indonesia yang berasaskan Pancasila, di mana salah satunya adalah kemanusiaan yang adil dan beradab, pantaslah kita memberikan itu," ungkapnya, di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (21/8/2010).
Seperti dikatakannya, syok telah membuat koruptor Syaukani, kesehatannya semakin terpuruk.
"Itu memang luar biasa. Tapi kalau kondisinya memang benar, karena saya juga tidak tahu, kalau benar dia itu sampai sekarang kena stroke, lumpuh, sudah sama dengan mayat, yang hanya bernafas saja. Rupanya dia syok, dia dihukum cuma dua tahun," bebernya.
Adnan juga mengungkapkan faktor jasa luar biasa yang ditorehkannya menjadi dasar dirinya hanya dihukum dua tahun oleh Pengadilan Tipikor. "Karena jasa-jasanya yang besar membangun Kalimantan Timur. Jasanya besar luar biasa. Karena itu hukumannya dipertimbangkan dan dijatuhi dua tahun oleh Pengadilan Tipikor. Tapi jaksa banding, karena kenapa dua tahun," ujarnya.
Kemudian, diterangkannya, langkah kasasi ke Mahkamah Agung pun dilakukan jaksa. Di Mahkamah Agung, bebernya, hukuman mantan Bupati Kukar ini diperberat. "Hukumannya jadi 6 tahun, jadi syok dia, sampai sakit, menderita terus-menerus sampai sekarang," tambahnya.
Namun Adnan juga mewaspadai jangan sampai ada pembohongan yang dilakukan oleh Syaukani dengan berkedok sakit. "Kecuali kalau dibohongi kita itu, nah perlu ada pemeriksaan yang benar dari dokter yang independen. Oleh pemerintah dibentuk dulu tim dokter independen memeriksa. Supaya jangan berpura-pura dia nanti," tegasnya.
Langkah antisipatif ini, menurutnya, perlu dilakukan untuk mencegah penipuan berkedok sakit akan kembali terjadi. "Supaya mencegah yang lain nantinya ikut-ikutan dengan alasan sakit. Kalau itu terjadi kan itu kan akal-akalan busuk, picik, jangan sampai begitu," pungkasnya.
uhuk="http://nasional.kompas.com/read/2010/08/22/05053261/Adnan.Jangan.Sampai.Dibohongi.Syaukani-5">sumber
Title : Adnan: Jangan Sampai Dibohongi Syaukani! ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2010/08/adnan-jangan-sampai-dibohongi-syaukani_21.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Adnan: Jangan Sampai Dibohongi Syaukani! ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.