JAKARTA,� Hati-hati menggunakan tetes mata, apalagi untuk anak di bawah umur. Bisa-bisa, penglihatannya justru terganggu.
Mata berair memang kerap dialami setiap orang, pada usia berapa pun. Mata berair bisa disebabkan berbagai faktor, di antaranya debu, angin, dan wangi-wangian yang tajam.
Namun, jangan pernah samakan mata berair pada orang dewasa dengan anak-anak. "Secara klinis sebenarnya sama, hanya penyebabnya berbeda," ujar spesialis mata dari Jakarta Eye Center, dr Damayanti Siswoyo, SpM.
Pada orang dewasa dan anak-anak, masalah mata berair sama-sama disebabkan oleh kelopak mata bagian bawah yang bergulir. Yang membedakan, pada orang dewasa, mata berair terjadi karena kelopak mata sudah mengalami kelonggaran, sedangkan pada anak-anak, mata berair terjadi karena faktor bawaan atau genetis.
Bila ini terjadi pada anak-anak, jangan berikan tetes mata terus-menerus. Pemakaian tetes mata haruslah dibatasi dan di bawah pengawasan dokter.
"Tetes mata mengandung bahan preservatif yang dapat menekan bola bota," ujarnya.
Damayanti bercerita, suatu kali ada kasus, seorang anak mempunyai masalah pada matanya, lalu diberi obat tetes mata terus-menerus oleh ibunya. Lama-kelamaan, anak tersebut mengalami gangguan pada penglihatannya. Ia merasa pandangannya sangat buram, bahkan hampir tidak bisa melihat sama sekali.
Sebenarnya ini bukan karena kelainan matanya, melainkan efek yang ditimbulkan dari tetes mata tersebut.
Oleh karena itu, mulai sekarang sebaiknya Anda berhati-hati menggunakan obat tetes mata, terutama pada anak-anak. Bila anak Anda mengalami gangguan pada matanya, sebaiknya segera bawa dia dan konsultasikan kepada ahlinya. (tam)
uhuk="http://health.kompas.com/index.php/read/2010/08/30/0945233/Jangan.Sembarang.Pakai.Obat.Tetes.Mata-8">sumber
Title : Jangan Sembarang Pakai Obat Tetes Mata ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2010/08/jangan-sembarang-pakai-obat-tetes-mata_30.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Jangan Sembarang Pakai Obat Tetes Mata ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.