Jangan Remehkan Ancaman Bunuh Diri -
Jakarta, Siapapun orangnya bisa saja berpikir untuk bunuh diri. Orang yang sedang terdesak bisa tiba-tiba terlintas untuk bunuh diri tanpa sempat disadari orang sekitarnya. Apa pun bentuknya jangan remehkan ancaman bunuh diri.
Penulis kesehatan Jane McCredie yang tinggal di Sydney mengatakan, memang sulit mengetahui dan menanggapinya ketika seseorang yang dekat dengan kita sedang berpikir untuk bunuh diri.
"Tetapi keluarga dan teman-teman memiliki peran penting untuk menyelamatkannya," kata Jane seperti dilansir dari abc.net, Kamis (26/8/2010).
Banyak kasus orang yang sedang bertengkar kemudian dalam posisi terjepit salah satunya mengancam bunuh diri. "Saya akan bunuh diri saja", tapi dengan enteng rekannya berkata, "Memang berani?, bunuh diri saja".
Dalam kondisi ada orang yang mengancam bunuh diri seperti itu, menurut anggota pencegah bunuh diri Australia Alan Woodward, jangan justru membuat komunikasi yang malah bisa memicunya nekat melakukan bunuh diri.
"Jangan pernah berpikir itu cuma ancaman yang main-main lalu semuanya akan ahref style="text-decoration: none;" href="http://health.detik.com/index.php?fa=parserads.search&idkanal=755&keyword=Nw==&width=280&height=125" class="jTip" id="7e3849c9e25a2a90b6dfabd16010fcc4">baik lagi," kata Woodward.
Jika seseorang berisiko merusak dirinya sendiri, maka orang sekitarnya harus segera mengambil tindakan. Menunjukkan sikap empati bahwa Anda memahami ketidakberdayaannya.
Dilansir dari situs pencegahan bunuh diri 211bigbend.org, ketika 'merangkul' atau mengambil hati orang yang mengancam bunuh diri, jangan sekali-sekali menghakimi orang tersebut seperti berkata, "Itu suatu hal yang bodoh".
Jangan memperdebatkan apakah bunuh diri adalah benar atau salah, ahref style="text-decoration: none;" href="http://health.detik.com/index.php?fa=parserads.search&idkanal=755&keyword=Nw==&width=280&height=125" class="jTip" id="fb5bd05a478a519b9c20da03c1ede35a">baik atau buruk. Jangan dulu diceramahi tentang nilai-nilai hidup.
Cobalah bicara secara langsung dengan suara yang pelan dan tanyakan apa yang membuatnya ingin bunuh diri. Lalu dengarkan masalahnya, biarkan jika ia ingin menangis atau berteriak.
Setelah agak tenang dan Anda yakin ia sudah bisa ditinggal, cari bantuan dari orang-orang terdekatnya untuk memperhatikannya. Jangan biarkan dia sendiri jika Anda yakin dia bisa berbuat nekat.
Menunjukkan dukungan dan terlibat dengannya akan membuatnya tahu bahwa ada yang peduli terhadap hidupnya. Berusahalah untuk tidak bertindak terkejut. Jika Anda menunjukkan sikap keterkejutan itu akan membuat jarak antara Anda dan orang yang ingin bunuh diri, dan mungkin ia merasa Anda tidak mengerti.
Tunjukkan bahwa Anda ingin mengerti dan tidak akan berpaling atau menolak dengan apa yang dirasakan. Cobalah cari tahu bagaimana ia merencanakan untuk bunuh dirinya. Karena semakin spesifik rencananya maka semakin besar peluang ia akan bunuh diri.
Jauhkan dari barang-barang yang bisa memicunya melakukan rencananya itu seperti menenggak obat yang berlebihan atau menggunakan benda tajam.
Jika kondisinya sudah tenang beri bantuan terapi dengan membawanya ke psikolog atau psikiater yang memang sudah punya pengalaman menangani kasus-kasus seperti itu.
Perawatan pada orang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri adalah memberikan perhatian dan semangat hidup oleh orang-orang disekitarnya seperti keluarga atau teman dekat.
Keinginan untuk bunuh diri ini bisa dipicu oleh banyak faktor, seperti depresi berat, tingginya tekanan stres yang harus dihadapi dalam hidup atau pekerjaan, tak sanggup melawan penyakit kronik yang sudah berlangsung lama atau memiliki pemikiran bahwa dirinya tidak berguna lagi untuk hidup.
uhuk="http://health.detik.com/read/2010/08/26/180357/1428878/763/jangan-remehkan-ancaman-bunuh-diri?l991101755">sumber
Penulis kesehatan Jane McCredie yang tinggal di Sydney mengatakan, memang sulit mengetahui dan menanggapinya ketika seseorang yang dekat dengan kita sedang berpikir untuk bunuh diri.
"Tetapi keluarga dan teman-teman memiliki peran penting untuk menyelamatkannya," kata Jane seperti dilansir dari abc.net, Kamis (26/8/2010).
Banyak kasus orang yang sedang bertengkar kemudian dalam posisi terjepit salah satunya mengancam bunuh diri. "Saya akan bunuh diri saja", tapi dengan enteng rekannya berkata, "Memang berani?, bunuh diri saja".
Dalam kondisi ada orang yang mengancam bunuh diri seperti itu, menurut anggota pencegah bunuh diri Australia Alan Woodward, jangan justru membuat komunikasi yang malah bisa memicunya nekat melakukan bunuh diri.
"Jangan pernah berpikir itu cuma ancaman yang main-main lalu semuanya akan ahref style="text-decoration: none;" href="http://health.detik.com/index.php?fa=parserads.search&idkanal=755&keyword=Nw==&width=280&height=125" class="jTip" id="7e3849c9e25a2a90b6dfabd16010fcc4">baik lagi," kata Woodward.
Jika seseorang berisiko merusak dirinya sendiri, maka orang sekitarnya harus segera mengambil tindakan. Menunjukkan sikap empati bahwa Anda memahami ketidakberdayaannya.
Dilansir dari situs pencegahan bunuh diri 211bigbend.org, ketika 'merangkul' atau mengambil hati orang yang mengancam bunuh diri, jangan sekali-sekali menghakimi orang tersebut seperti berkata, "Itu suatu hal yang bodoh".
Jangan memperdebatkan apakah bunuh diri adalah benar atau salah, ahref style="text-decoration: none;" href="http://health.detik.com/index.php?fa=parserads.search&idkanal=755&keyword=Nw==&width=280&height=125" class="jTip" id="fb5bd05a478a519b9c20da03c1ede35a">baik atau buruk. Jangan dulu diceramahi tentang nilai-nilai hidup.
Cobalah bicara secara langsung dengan suara yang pelan dan tanyakan apa yang membuatnya ingin bunuh diri. Lalu dengarkan masalahnya, biarkan jika ia ingin menangis atau berteriak.
Setelah agak tenang dan Anda yakin ia sudah bisa ditinggal, cari bantuan dari orang-orang terdekatnya untuk memperhatikannya. Jangan biarkan dia sendiri jika Anda yakin dia bisa berbuat nekat.
Menunjukkan dukungan dan terlibat dengannya akan membuatnya tahu bahwa ada yang peduli terhadap hidupnya. Berusahalah untuk tidak bertindak terkejut. Jika Anda menunjukkan sikap keterkejutan itu akan membuat jarak antara Anda dan orang yang ingin bunuh diri, dan mungkin ia merasa Anda tidak mengerti.
Tunjukkan bahwa Anda ingin mengerti dan tidak akan berpaling atau menolak dengan apa yang dirasakan. Cobalah cari tahu bagaimana ia merencanakan untuk bunuh dirinya. Karena semakin spesifik rencananya maka semakin besar peluang ia akan bunuh diri.
Jauhkan dari barang-barang yang bisa memicunya melakukan rencananya itu seperti menenggak obat yang berlebihan atau menggunakan benda tajam.
Jika kondisinya sudah tenang beri bantuan terapi dengan membawanya ke psikolog atau psikiater yang memang sudah punya pengalaman menangani kasus-kasus seperti itu.
Perawatan pada orang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri adalah memberikan perhatian dan semangat hidup oleh orang-orang disekitarnya seperti keluarga atau teman dekat.
Keinginan untuk bunuh diri ini bisa dipicu oleh banyak faktor, seperti depresi berat, tingginya tekanan stres yang harus dihadapi dalam hidup atau pekerjaan, tak sanggup melawan penyakit kronik yang sudah berlangsung lama atau memiliki pemikiran bahwa dirinya tidak berguna lagi untuk hidup.
uhuk="http://health.detik.com/read/2010/08/26/180357/1428878/763/jangan-remehkan-ancaman-bunuh-diri?l991101755">sumber
Title : Jangan Remehkan Ancaman Bunuh Diri ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2010/08/jangan-remehkan-ancaman-bunuh-diri_26.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Jangan Remehkan Ancaman Bunuh Diri ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.