Bupati Nias Binahari B Baeha SH Minta Dukungan Pimpinan Gereja di Kab Nias -
Gunungsitoli (SIB)
Bupati Nias Binahati B Baeha membuka pertemuan Pimpinan Gereja se Kab Nias Rabu (28/12) bertempat di Gereja Gunungsitoli I yang diikuti 38 Pimpinan Gereja di Kabupaten Nias.
Bupati Nias Binahati B Baeha SH mengucapkan selamat Natal 25 Desember 2005 dan Selamat menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2006.
Bupati Nias mengatakan pertemuan seperti itu merupakan salah satu sarana dan wahana bagi organisasi termasuk organisasi Gereja untuk menyatukan pemahaman dan pemikiran mengenai program dan kegiatan yang telah dan sedang dilaksankaan maupun yang akan dilaksanakan sehingga tercipta suatu sinergi yang kuat bagi pencapaian tujuan bersama. Khususnya bagi organisasi gereja tentu untuk membangun mental kerohanian jemaat dan peningkatan peran sosial gereja dalam kehidupan sosial. Diharapkan melalui pertemuan pimpinan gereja tersebut akan tercipta suatu komitmen yang kuat bagi peningkatan peran serta gereja dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Mengamati fenomena sosial masyarakat dunia sekarang ini kata Bupati, kita masih diperhadapkan pada berbagai gejolak yang kadang kala sepintas lalu tidak masuk akal. Dengan berbagai dalih memberikan argumentasi sebagai alasan pembenaran atas berbagai sikap dan tindakan. Namun di balik semua itu, ternyata sebahagian besar cenderung memiliki muatan dan nuansa kepentingan pribadi, kepentingan kelompok ataupun kepentingan golongan, dengan mengorbankan kepentingan orang atau kelompok lain yang lebih besar, berbagai bentuk ketidak puasan dilampiaskan dengan cara-cara yang kurang konstruktif, bahkan terkadang destruktif dengan sikap dan perbuatan yang saling menghujat, saling mengkhianati, saling menzalimi, saling memprovokasi, saling menekan, saling sebagainya.
Secara empiris, fenomena-fenomena seperti itulah yang merupakan bentuk-bentuk kekerasan terselubung yang kerapkali dilakonkan oleh sebahagian masyarakat kita. Bahkan terkadang tanpa kita sadari kita telah terjerumus dalam ruang lingkup kekerasan. Atas kepercayaan yang telah diberikan untuk menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan pada pembukaan pertemuan pimpinan gereja se-kabupaten Nias tahun 2005, kami yakin dan percaya bahwa hal ini mencerminkan wujud kemitraan dan keharmonisan hubungan antara pemerintah dan gereja yang telah berlangsung dengan baik selama ini, kata Bupati.
Menghadapi berbagai fenomena sosial, gereja yang dikepalai oleh Kristus sebagai sumber kedamaian dituntut untuk mampu menjadi sumber transformasi, sumber pembaharuan melalui sentuhan kasih, dan peningkatan peran sertanya dalam kehidupan sosial masyarakat. Biarlah kehadiran gereja benar-benar menjadi terang dan garam bagi sesama dan lingkungan, yang mampu memberikan warna dan makna kedamaian sejati di tengah-tengah dunia,” ujar Binahati.
Bupati menambahkan, dikaitkan dengan kondisi warga Kabupaten Nias saat ini, barangkali belum lepas dari ingatan kita peristiwa bencana alam beruntun yang melanda wilayah Nias pada bulan Desember 2004 dan akhir Maret 2005 yang lalu. Bencana itu telah memporak-porandakan sebahagian wilayah kepulauan Nias bahkan merenggut korban jiwa yang tidak sedikit. Berdasarkan pandangan iman, maka hal itu semua telah menjadi kehendak Tuhan, namun lebih dari pada itu kita harus menyadari bahwa Tuhan punya rencana terbaik dalam kehidupan kita. Oleh karenanya kita jangan terlena dan terbuai dengan kesedihan. Mari kita bangun kembali semangat kehidupan baru yang diiringi dengan peningkatan kualitas iman, sehingga hidup baru yang kita dambakan dalam kehidupan keimanan kita menjadi kenyataan.
Berikutnya Bupati Nias mengutip tema Natal nasional tahun 2005 pada perayaan Natal bersama Nias dan Nisel dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 Desember 2005 yang lalu berbunyi : “Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau”. Tema ini singkat, namun mengandung kekuatan yang maha dahsyat. Tema ini kiranya menjadi inspirasi dalam menapak kehidupan kita ke depan untuk melakukan pembaharuan hidup Rohani kita dan seluruh warga. Bahwa dalam kondisi apapun kita tetap berserah diri kepada Tuhan maka dengan penuh keyakinan Tuhan pasti bersama dengan kita.
Sebagai Pimpinan Daerah Kab Nias, kami sampaikan bahwa beberapa waktu ke depan pemerintah Kab Nias sedang dan akan menyelenggarakan beberapa kegiatan penting yang membutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat termasuk gereja.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Nias pasca bencana alam di Kab Nias, penyelenggara pemilihan kepala daerah secara langsung oleh KPUD tahun 2006. Organisasi gereja sebagai mitra kerja pemerintah sangat diharapkan dukungan dan peran sertanya untuk secara proaktif memberikan kontribusi pemikiran dalam mensukseskan kegiatan sekaligus kiranya dapat menjadi salah satu agenda dalam pertemuan pimpinan gereja saat ini.
“Kita sepakat bahwa pembaharuan dan perilaku masyarakat harus kita wujudkan secara bersama-sama, segala jenis dan bentuk kekerasan mari kita jauhkan dari diri kita melalui keteladan sikap, perilaku dan pola pikir yang berlandaskan kasih, biarlah gereja menjadi panutan dalam melakukan pembaharuan iman, dan biarlah kasih menjadi budaya hidup bagi setiap insan Kristiani.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, barang kali karena kesibukan tugas dan keterbatasan waktu, saya tidak dapat mengunjungi dan bertatap muka langsung dengan seluruh warga jemaat gereja-gereja di Kab Nias, maka bila mana berkenan melalui bapak/ibu pimpinan gereja, mohon kiranya dapat disampaikan salam saya sebagai Bupati Nias maupun atas nama keluarga mengucapkan selamat hari Natal 25 Desember 2005 dan selamat menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2006,” kata Bupati Binahati.
Sementara itu, Ketua Panitia Drs Saroli Waruwu mengatakan, bahwa kegiatan pertemuan pimpinan gereja sekabupaten Nias dilaksanakan setiap tahun, namun keterbatasan dana menjadi kendala.
“Acara ini dapat diselenggarakan setelah kami memohon bantuan dari Bupati Nias Binahati B Baeha SH dan dia menyetujuinya sehingga acara pertemuan pimpinan gereja se Kab Nias dapat kita laksanakan, Rabu (28/12) yang diikuti seluruh pimpinan Gereja yang ada di Kabupaten Nias yang berjumlah sekitar 38 unsur Pimpinan Gereja,” katanya.
Sementara itu, Kandepag Kab Nias Aroziduhu Telaumbanua SH mengatakan, kita ucapkan terima kasih kepada Bupati Nias atas bantuan yang diberikan sehingga pertemuan pimpinan gereja di Kabupaten Nias dan Nisel dapat terlaksana, dan untuk itu kami harapkan kiranya kesempatan ini benar-benar dapat dimanfaatkan untuk membentuk satu forum komunikasi ini.
Acara pertemuan tersebut turut dihadiri seluruh pimpinan Gereja yang ada di Kabupaten Nias, Bupati Nias Binahati B Baeha SH Kandepag Aroziduhu Telaumbanua SH, Kasi Bimas Kristen Drs Saroli Waruwu, Wakil Ketua PGI Daerah Kab Nias FS Gea STh, Kasub Dokumentasi Dewi Lase SSos. (LZ/A14/e)
Gunungsitoli (SIB)
Bupati Nias Binahati B Baeha membuka pertemuan Pimpinan Gereja se Kab Nias Rabu (28/12) bertempat di Gereja Gunungsitoli I yang diikuti 38 Pimpinan Gereja di Kabupaten Nias.
Bupati Nias Binahati B Baeha SH mengucapkan selamat Natal 25 Desember 2005 dan Selamat menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2006.
Bupati Nias mengatakan pertemuan seperti itu merupakan salah satu sarana dan wahana bagi organisasi termasuk organisasi Gereja untuk menyatukan pemahaman dan pemikiran mengenai program dan kegiatan yang telah dan sedang dilaksankaan maupun yang akan dilaksanakan sehingga tercipta suatu sinergi yang kuat bagi pencapaian tujuan bersama. Khususnya bagi organisasi gereja tentu untuk membangun mental kerohanian jemaat dan peningkatan peran sosial gereja dalam kehidupan sosial. Diharapkan melalui pertemuan pimpinan gereja tersebut akan tercipta suatu komitmen yang kuat bagi peningkatan peran serta gereja dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Mengamati fenomena sosial masyarakat dunia sekarang ini kata Bupati, kita masih diperhadapkan pada berbagai gejolak yang kadang kala sepintas lalu tidak masuk akal. Dengan berbagai dalih memberikan argumentasi sebagai alasan pembenaran atas berbagai sikap dan tindakan. Namun di balik semua itu, ternyata sebahagian besar cenderung memiliki muatan dan nuansa kepentingan pribadi, kepentingan kelompok ataupun kepentingan golongan, dengan mengorbankan kepentingan orang atau kelompok lain yang lebih besar, berbagai bentuk ketidak puasan dilampiaskan dengan cara-cara yang kurang konstruktif, bahkan terkadang destruktif dengan sikap dan perbuatan yang saling menghujat, saling mengkhianati, saling menzalimi, saling memprovokasi, saling menekan, saling sebagainya.
Secara empiris, fenomena-fenomena seperti itulah yang merupakan bentuk-bentuk kekerasan terselubung yang kerapkali dilakonkan oleh sebahagian masyarakat kita. Bahkan terkadang tanpa kita sadari kita telah terjerumus dalam ruang lingkup kekerasan. Atas kepercayaan yang telah diberikan untuk menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan pada pembukaan pertemuan pimpinan gereja se-kabupaten Nias tahun 2005, kami yakin dan percaya bahwa hal ini mencerminkan wujud kemitraan dan keharmonisan hubungan antara pemerintah dan gereja yang telah berlangsung dengan baik selama ini, kata Bupati.
Menghadapi berbagai fenomena sosial, gereja yang dikepalai oleh Kristus sebagai sumber kedamaian dituntut untuk mampu menjadi sumber transformasi, sumber pembaharuan melalui sentuhan kasih, dan peningkatan peran sertanya dalam kehidupan sosial masyarakat. Biarlah kehadiran gereja benar-benar menjadi terang dan garam bagi sesama dan lingkungan, yang mampu memberikan warna dan makna kedamaian sejati di tengah-tengah dunia,” ujar Binahati.
Bupati menambahkan, dikaitkan dengan kondisi warga Kabupaten Nias saat ini, barangkali belum lepas dari ingatan kita peristiwa bencana alam beruntun yang melanda wilayah Nias pada bulan Desember 2004 dan akhir Maret 2005 yang lalu. Bencana itu telah memporak-porandakan sebahagian wilayah kepulauan Nias bahkan merenggut korban jiwa yang tidak sedikit. Berdasarkan pandangan iman, maka hal itu semua telah menjadi kehendak Tuhan, namun lebih dari pada itu kita harus menyadari bahwa Tuhan punya rencana terbaik dalam kehidupan kita. Oleh karenanya kita jangan terlena dan terbuai dengan kesedihan. Mari kita bangun kembali semangat kehidupan baru yang diiringi dengan peningkatan kualitas iman, sehingga hidup baru yang kita dambakan dalam kehidupan keimanan kita menjadi kenyataan.
Berikutnya Bupati Nias mengutip tema Natal nasional tahun 2005 pada perayaan Natal bersama Nias dan Nisel dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 Desember 2005 yang lalu berbunyi : “Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau”. Tema ini singkat, namun mengandung kekuatan yang maha dahsyat. Tema ini kiranya menjadi inspirasi dalam menapak kehidupan kita ke depan untuk melakukan pembaharuan hidup Rohani kita dan seluruh warga. Bahwa dalam kondisi apapun kita tetap berserah diri kepada Tuhan maka dengan penuh keyakinan Tuhan pasti bersama dengan kita.
Sebagai Pimpinan Daerah Kab Nias, kami sampaikan bahwa beberapa waktu ke depan pemerintah Kab Nias sedang dan akan menyelenggarakan beberapa kegiatan penting yang membutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat termasuk gereja.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Nias pasca bencana alam di Kab Nias, penyelenggara pemilihan kepala daerah secara langsung oleh KPUD tahun 2006. Organisasi gereja sebagai mitra kerja pemerintah sangat diharapkan dukungan dan peran sertanya untuk secara proaktif memberikan kontribusi pemikiran dalam mensukseskan kegiatan sekaligus kiranya dapat menjadi salah satu agenda dalam pertemuan pimpinan gereja saat ini.
“Kita sepakat bahwa pembaharuan dan perilaku masyarakat harus kita wujudkan secara bersama-sama, segala jenis dan bentuk kekerasan mari kita jauhkan dari diri kita melalui keteladan sikap, perilaku dan pola pikir yang berlandaskan kasih, biarlah gereja menjadi panutan dalam melakukan pembaharuan iman, dan biarlah kasih menjadi budaya hidup bagi setiap insan Kristiani.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, barang kali karena kesibukan tugas dan keterbatasan waktu, saya tidak dapat mengunjungi dan bertatap muka langsung dengan seluruh warga jemaat gereja-gereja di Kab Nias, maka bila mana berkenan melalui bapak/ibu pimpinan gereja, mohon kiranya dapat disampaikan salam saya sebagai Bupati Nias maupun atas nama keluarga mengucapkan selamat hari Natal 25 Desember 2005 dan selamat menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2006,” kata Bupati Binahati.
Sementara itu, Ketua Panitia Drs Saroli Waruwu mengatakan, bahwa kegiatan pertemuan pimpinan gereja sekabupaten Nias dilaksanakan setiap tahun, namun keterbatasan dana menjadi kendala.
“Acara ini dapat diselenggarakan setelah kami memohon bantuan dari Bupati Nias Binahati B Baeha SH dan dia menyetujuinya sehingga acara pertemuan pimpinan gereja se Kab Nias dapat kita laksanakan, Rabu (28/12) yang diikuti seluruh pimpinan Gereja yang ada di Kabupaten Nias yang berjumlah sekitar 38 unsur Pimpinan Gereja,” katanya.
Sementara itu, Kandepag Kab Nias Aroziduhu Telaumbanua SH mengatakan, kita ucapkan terima kasih kepada Bupati Nias atas bantuan yang diberikan sehingga pertemuan pimpinan gereja di Kabupaten Nias dan Nisel dapat terlaksana, dan untuk itu kami harapkan kiranya kesempatan ini benar-benar dapat dimanfaatkan untuk membentuk satu forum komunikasi ini.
Acara pertemuan tersebut turut dihadiri seluruh pimpinan Gereja yang ada di Kabupaten Nias, Bupati Nias Binahati B Baeha SH Kandepag Aroziduhu Telaumbanua SH, Kasi Bimas Kristen Drs Saroli Waruwu, Wakil Ketua PGI Daerah Kab Nias FS Gea STh, Kasub Dokumentasi Dewi Lase SSos. (LZ/A14/e)
Sumber: HarianSib Online, Kamis, 29 Desember 2005
Title : Bupati Nias Binahari B Baeha SH Minta Dukungan Pimpinan Gereja di Kab Nias ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2005/12/bupati-nias-binahari-b-baeha-sh-minta_29.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Bupati Nias Binahari B Baeha SH Minta Dukungan Pimpinan Gereja di Kab Nias ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.