Korban Bencana Nias Minta Wapres Realisasikan Jadup -
Gunungsitoli, WASPADA Online
Lembaga Komunitas Independen (KOMID SBY) Kab. Nias meminta Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla segera merealisasikan pencairan dana jatah hidup (Jadup) bagi korban bencana gempa yang pernah dijanjikan saat berkunjung di Nias, hingga sekarang belum pernah diterima.
Gunungsitoli, WASPADA Online
Lembaga Komunitas Independen (KOMID SBY) Kab. Nias meminta Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla segera merealisasikan pencairan dana jatah hidup (Jadup) bagi korban bencana gempa yang pernah dijanjikan saat berkunjung di Nias, hingga sekarang belum pernah diterima.
Permintaan itu disampaikan Ketua Lembaga KOMID SBY Kab. Nias, Petrus S. Gulo, SE kepada Waspada, Kamis (29/12) di Gunungsitoli Nias menyikapi keluhan masyarakat Nias korban gempa yang sampai sekarang belum pernah menerima Jadup yang dijanjikan Wapres.
Dikatakan Petrus, memasuki bulan ke-9 pasca gempa di Nias, korban gempa Nias belum pernah menerima yang namanya Jadup. Janji Wapres merupakan utang negara kepada korban bencana di Nias. “Karena itu, yang namanya janji harus ditepati demi menjaga kepercayaan rakyat kepada pemerintah RI.”
Jadup yang dijanjikan kepada korban bencana di Nias besarnya Rp3000/jiwa perhari sangat diharapkan, apa lagi saat ini merupakan momentum yang sangat baik sekali untuk menunjukkan kepedulian pemerintah pusat kepada rakyatnya yang akan merayakan hari Natal dan Tahun Baru.
“Dibanding dengan daerah lain yang terkena bencana seperti Aceh, Jadup sudah lama dibayarkan. Justru yang menjadi pertanyaan, kenapa di Nias belum dibayarkan, apakah korban bencana di Nias dianaktirikan pemerintah,” tanya Petrus.
Lembaga KOMID SBY Kab. Nias meminta kepada Wapres menjelaskan kepada publik tentang Jadup yang masih belum diterima korban bencana Nias. Para korban bencana di Nias meminta kejelasan tentang pembayaran jadup ini, termasuk jumlahnya karena hingga kini masih simpang siur informasi yang beredar ditengah masyarakat Nias.
Dalam pertemuan DPRD Nias saat menerima delegasi korban bencana gempa yang menyampaikan keluhannya belum lama ini, diungkapkan bahwa Departemen Sosial RI telah mencairkan dana jadup tersebut melalui Dinas Sosial Sumut. Setiap kali dipertanyakan kepada Pemkab Nias mengenai jadup, jawabannya selalu mengaku dana tersebut belum diterima.
Masyarakat Nias mulai menduga-duga, jika memang benar dana tersebut sudah disalurkan kepada Dinas Sosial Sumut dan tertahan disana dan dikaitkan dengan oknum Kadis Sosial Sumut yang juga mencalonkan diri menjadi calon bupati pada Pilkada Nias 2006, maka patut diduga jangan-jangan dana tersebut sengaja disimpan di bank yang dapat dipergunakan dalam Pilkada.
“Jika hal ini benar, sangat disayangkan Kadis Sosial Sumut yang menjadi calon bupati Nias melakukan pembohongan kepada masyarakat Nias. Bagaimana lagi jika terpilih menjadi pemimpin Nias,” tandas Petrus.
Sehubungan dengan itu Lembaga KOMID SBY Kab. Nias, meminta kepada Dinas Sosial Sumut menjembatani pembayaran jadup sesegera mungkin kepada korban bencana gempa Nias untuk menghindarkan diri dari image masyarakat yang negatif. Kita berharap hal ini tidak dijadikan alat politisasi pada Pilkada, baik oleh balon lainnya pada Pilkada Nias, karena dana tersebut merupakan dana kemanusiaan kepada para korban bencana Nias. (cbj) (sn)
Dikatakan Petrus, memasuki bulan ke-9 pasca gempa di Nias, korban gempa Nias belum pernah menerima yang namanya Jadup. Janji Wapres merupakan utang negara kepada korban bencana di Nias. “Karena itu, yang namanya janji harus ditepati demi menjaga kepercayaan rakyat kepada pemerintah RI.”
Jadup yang dijanjikan kepada korban bencana di Nias besarnya Rp3000/jiwa perhari sangat diharapkan, apa lagi saat ini merupakan momentum yang sangat baik sekali untuk menunjukkan kepedulian pemerintah pusat kepada rakyatnya yang akan merayakan hari Natal dan Tahun Baru.
“Dibanding dengan daerah lain yang terkena bencana seperti Aceh, Jadup sudah lama dibayarkan. Justru yang menjadi pertanyaan, kenapa di Nias belum dibayarkan, apakah korban bencana di Nias dianaktirikan pemerintah,” tanya Petrus.
Lembaga KOMID SBY Kab. Nias meminta kepada Wapres menjelaskan kepada publik tentang Jadup yang masih belum diterima korban bencana Nias. Para korban bencana di Nias meminta kejelasan tentang pembayaran jadup ini, termasuk jumlahnya karena hingga kini masih simpang siur informasi yang beredar ditengah masyarakat Nias.
Dalam pertemuan DPRD Nias saat menerima delegasi korban bencana gempa yang menyampaikan keluhannya belum lama ini, diungkapkan bahwa Departemen Sosial RI telah mencairkan dana jadup tersebut melalui Dinas Sosial Sumut. Setiap kali dipertanyakan kepada Pemkab Nias mengenai jadup, jawabannya selalu mengaku dana tersebut belum diterima.
Masyarakat Nias mulai menduga-duga, jika memang benar dana tersebut sudah disalurkan kepada Dinas Sosial Sumut dan tertahan disana dan dikaitkan dengan oknum Kadis Sosial Sumut yang juga mencalonkan diri menjadi calon bupati pada Pilkada Nias 2006, maka patut diduga jangan-jangan dana tersebut sengaja disimpan di bank yang dapat dipergunakan dalam Pilkada.
“Jika hal ini benar, sangat disayangkan Kadis Sosial Sumut yang menjadi calon bupati Nias melakukan pembohongan kepada masyarakat Nias. Bagaimana lagi jika terpilih menjadi pemimpin Nias,” tandas Petrus.
Sehubungan dengan itu Lembaga KOMID SBY Kab. Nias, meminta kepada Dinas Sosial Sumut menjembatani pembayaran jadup sesegera mungkin kepada korban bencana gempa Nias untuk menghindarkan diri dari image masyarakat yang negatif. Kita berharap hal ini tidak dijadikan alat politisasi pada Pilkada, baik oleh balon lainnya pada Pilkada Nias, karena dana tersebut merupakan dana kemanusiaan kepada para korban bencana Nias. (cbj) (sn)
Sumber: WaspadaOnline, Jum'at, 30 Desember 2005
Title : Korban Bencana Nias Minta Wapres Realisasikan Jadup ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2005/12/korban-bencana-nias-minta-wapres_30.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Korban Bencana Nias Minta Wapres Realisasikan Jadup ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.