Warga Nias Perlu Konsisten Total Kesuksesan Pilkada -
Salah satu kandidat calon wakil bupati Nias, AKBP Sanudin Zebua SH (pasangan dari calon Bupati Sokhiatulo Laoli) menyatakan ada lima poin yang harus diperhatikan masyarakat Nias agar terhindar dari upaya-upaya pengaruh atau intervensi politis sehingga Pilkada langsung dapat terwujud dengan murni dalam arti sebenarnya.
Kelima poin itu adalah: (1), masyarakat harus jeli mengawasi semua pihak untuk menghindari terjadinya kecurangan atas adanya indikasi praktek-praktek kecurangan yang telah dilakukan sebagian kandidat di lapangan (2), pihak kepolisian selaku aparat penegak hukum harus mampu menempatkan personilnya yang bersikap netral pada setiap tempat pemungutan suara (TPS) tanpa terpengaruh oleh pihak manapun, (3), para perangkat Pilkada mulai KPUD hingga Panwaslih maupun KPPS-KPPS mulai dari tingkat kecamatan hingga desa atau kelurahan harus dapat menjaga dan menjamin netralitas dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. ( 4), Para kandidat harus bertindak jujur dan fair agar tidak menggunakan sarana dan fasilitas pemerintah baik untuk sosialisasi maupun operasional Pilkada, misalnya dengan menempatkan petugas PPK pada kantor-kantor kecamatan, dan (5) segenap warga hendaknya bebas memilih berdasarkan hati nurani tanpa pengaruh apalagi intervensi dari oknum atau pihak yang tak bertanggung jawab.
“Diperlukan sikap konsistensi total untuk menyukseskan Pilkada 2006 ini, karena saat ini sudah nampak beberapa sinyalemen kecurangan sebelum Pilkada dimulai. Ini harus diwaspadai oleh semua pihak,” ungkap Sanudin Zebua SH kepada SIB di Gunungsitoli, Kamis malam (26/1).
Dia mengutarakan hal itu di sela-sela pertemuan sejumlah pendukung (tim-tim sukses) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nias 2006-2011 Sokhiatulo Laoli dan Sanudin Zebua SH, di Posko Pemenangan “Sokhi Sa Na Atulo Fefu Niha” di Sifalaete, Gunungsitoli. Bersama rekan pendukungnya antara lain Drs E Harefa dan Duhu Telaumbanua, Sanudin Zebua berbicara seputar situasi perkembangan menjelang Pilkada di daerah itu. Perkembangan tersebut antara lain berupa maraknya indikasi dan sinyalemen yang menjurus ke praktek kecurangan oleh sebagian TS lain.
Sinyalemen itu antara lain terjadinya kecurangan atau ketidakakuratan data calon pemilih, baik soal jumlah maupun peta penduduk, sehingga prediksi jumlah pemilih dinilai tak sesuai dengan fakta di lapangan. Hal ini antara lain akibat adanya perbedaan data mengenai jumlah penduduk pada kantor BPS dan KPUD Nias.
Selain itu, ujar Sanudin Zebua yang juga mantan Kapolsek Teluk Dalam di Nias sinyalemen kecurangan lainnya juga tampak pada indikasi upaya merekrut atau menempatkan unsur-unsur pejabat tertentu pada kantor KPU, Panwaslih, bahkan hingga kantor Panwas-Panwas tingkat kecamatan dan desa. Sinyalemen ini juga diperkuat dengan adanya gerakan sejumlah petugas yang diyakini dari kalangan Panwas, yang hilir mudik ke jaringan para kandidat (bakal calon).
“Lalu, hal terpenting yang menjadi final sukses Pilkada Nias 2006 ini adalah penuntasan penghitungan suara yang harus selesai total hanya di TPS-TPS yang disaksikan dan ditandatangani oleh semua saksi para kandidat. Jangan sampai suara-suara itu mengalami perhitungan lanjut di tingkat kecamatan,” papar Sanudin Zebua sembari menambahkan hal ini akan menjadi tantangan dan penentu kualitas demokrasi menjelang era perubahan sendi-sendi kehidupan dan masa depan warga maupun daerah Nias. (A14/LZ/m)
Gunungsitoli (SIB)
Warga Nias dari seluruh elemen dan komponen masyarakat harus mampu mewujudkan konsistensi total dari berbagai aspek untuk mensukseskan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung, untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Nias periode 2006-2011 pada 28 Februari mendatang.
Warga Nias dari seluruh elemen dan komponen masyarakat harus mampu mewujudkan konsistensi total dari berbagai aspek untuk mensukseskan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung, untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Nias periode 2006-2011 pada 28 Februari mendatang.
Salah satu kandidat calon wakil bupati Nias, AKBP Sanudin Zebua SH (pasangan dari calon Bupati Sokhiatulo Laoli) menyatakan ada lima poin yang harus diperhatikan masyarakat Nias agar terhindar dari upaya-upaya pengaruh atau intervensi politis sehingga Pilkada langsung dapat terwujud dengan murni dalam arti sebenarnya.
Kelima poin itu adalah: (1), masyarakat harus jeli mengawasi semua pihak untuk menghindari terjadinya kecurangan atas adanya indikasi praktek-praktek kecurangan yang telah dilakukan sebagian kandidat di lapangan (2), pihak kepolisian selaku aparat penegak hukum harus mampu menempatkan personilnya yang bersikap netral pada setiap tempat pemungutan suara (TPS) tanpa terpengaruh oleh pihak manapun, (3), para perangkat Pilkada mulai KPUD hingga Panwaslih maupun KPPS-KPPS mulai dari tingkat kecamatan hingga desa atau kelurahan harus dapat menjaga dan menjamin netralitas dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. ( 4), Para kandidat harus bertindak jujur dan fair agar tidak menggunakan sarana dan fasilitas pemerintah baik untuk sosialisasi maupun operasional Pilkada, misalnya dengan menempatkan petugas PPK pada kantor-kantor kecamatan, dan (5) segenap warga hendaknya bebas memilih berdasarkan hati nurani tanpa pengaruh apalagi intervensi dari oknum atau pihak yang tak bertanggung jawab.
“Diperlukan sikap konsistensi total untuk menyukseskan Pilkada 2006 ini, karena saat ini sudah nampak beberapa sinyalemen kecurangan sebelum Pilkada dimulai. Ini harus diwaspadai oleh semua pihak,” ungkap Sanudin Zebua SH kepada SIB di Gunungsitoli, Kamis malam (26/1).
Dia mengutarakan hal itu di sela-sela pertemuan sejumlah pendukung (tim-tim sukses) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nias 2006-2011 Sokhiatulo Laoli dan Sanudin Zebua SH, di Posko Pemenangan “Sokhi Sa Na Atulo Fefu Niha” di Sifalaete, Gunungsitoli. Bersama rekan pendukungnya antara lain Drs E Harefa dan Duhu Telaumbanua, Sanudin Zebua berbicara seputar situasi perkembangan menjelang Pilkada di daerah itu. Perkembangan tersebut antara lain berupa maraknya indikasi dan sinyalemen yang menjurus ke praktek kecurangan oleh sebagian TS lain.
Sinyalemen itu antara lain terjadinya kecurangan atau ketidakakuratan data calon pemilih, baik soal jumlah maupun peta penduduk, sehingga prediksi jumlah pemilih dinilai tak sesuai dengan fakta di lapangan. Hal ini antara lain akibat adanya perbedaan data mengenai jumlah penduduk pada kantor BPS dan KPUD Nias.
Selain itu, ujar Sanudin Zebua yang juga mantan Kapolsek Teluk Dalam di Nias sinyalemen kecurangan lainnya juga tampak pada indikasi upaya merekrut atau menempatkan unsur-unsur pejabat tertentu pada kantor KPU, Panwaslih, bahkan hingga kantor Panwas-Panwas tingkat kecamatan dan desa. Sinyalemen ini juga diperkuat dengan adanya gerakan sejumlah petugas yang diyakini dari kalangan Panwas, yang hilir mudik ke jaringan para kandidat (bakal calon).
“Lalu, hal terpenting yang menjadi final sukses Pilkada Nias 2006 ini adalah penuntasan penghitungan suara yang harus selesai total hanya di TPS-TPS yang disaksikan dan ditandatangani oleh semua saksi para kandidat. Jangan sampai suara-suara itu mengalami perhitungan lanjut di tingkat kecamatan,” papar Sanudin Zebua sembari menambahkan hal ini akan menjadi tantangan dan penentu kualitas demokrasi menjelang era perubahan sendi-sendi kehidupan dan masa depan warga maupun daerah Nias. (A14/LZ/m)
Sumber: Hariansib Online, Sabtu, 28 Januari 2006
Title : Warga Nias Perlu Konsisten Total Kesuksesan Pilkada ► SEOer Mendem ►
URL : https://seomendem.blogspot.com/2006/01/warga-nias-perlu-konsisten-total_28.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Warga Nias Perlu Konsisten Total Kesuksesan Pilkada ini jika bermanfaat bagi sobat.
0 komentar | add komentar
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.